Oke. Kali ini Aku mau membahas tentang Space,
luar angkasa. (Bukan Cyber Space, lho). Nah, di postinganku kali ini, aku mau
mengangkat ulasan dari sebuah ensiklopedia Seri Jelajah Sains tentang Antariksa
karya Trija Fayeldi dan Syerif Nurhakim.
Sebelumnya, kalian tau nggak sih gimana awal dari
alam semesta yang sekarang kita tinggali ini? Menurut Mr. Trija, yang di ulas
oleh Astronom Edwin Hubble, sekitar 13 miliar hingga 15 miliar yahun yang lalu,
ruang dan waktu muncul bersamaan dengan terjadinya ledakan besar. Sekitar
sepersejuta detik kemudian, muncullah partikel pertama. Alam semesta kemudian
semakin panas dan memuai. Ketika mulai mendingin, muncullah atom-atom pembentuk
berbagai bintang, galaksi dan planet.
Jadi, sebelum terjadi Big Bang atau ledakan besar
tadi, tidak ada ruang dan waktu. Kita tidak bisa mengetahui keadaan sebelum
terjadi ledakan karena ruang dan waktu baru ada setelah ledakan itu.
Nah, apa yang terjai kemudian? Kemudian,
terbentuklah bintang, galaksi, dan planet. Dan alam semesta terus mengembang
hingga saat ini.
Saat ini alam semesta masih terus mengembang.
Seluruh galaksi bergerak saling menjauh karena alam semesta mengembang. Seperti
halnya ketika kita meniup sebuah balon. Semakin lama kita tiup, maka balon akan
semakin mengembang.
Bukti paling kuat yang mendukung teori Big Bang
adalah radiasi kosmis yang terdeteksi dari bumi. Radiasi itu tidak berasal dari
sebuah bintang, tapi dari seluruh alam semesta. Untuk mempelajari radiasi
kosmis di alam semesta, maka diluncurkanlah satelit COBE (Cosmis Background
Explorer)
Sampai sejauh ini, astronom telah berhasil
menemukan 2000 galaksi yang diduga sebagai galaksi tertua. Galaksi-galaksi
tersebut berada di tempat yang sangat jauh sehingga cahaya yang sampai ke bumi
adalah cahaya galaksi tersebut 14 miliar tahun yang lalu. Jika benar alam
semesta berawal 15 miliar tahun yang lalu, maka galaksi-galaksi tersebut
mungkin merupakan galaksi tertua di alam semesta.
Nah, lalu bagaimana dengan akhir Alam Semesta
ini? Ada dua teori kemungkinan berakhirnya alam semesta. Teori yang pertama
mengatakan bahwa alam semesta akan terus mengembang hingga tiba pada titik
batas tertentu. Setelah tiba di batas itu, alam semesta akan berbalik menyusut.
Jarak seluruh galaksi akan semakin rapat hingga akhirnya mencapai sebuah titik
singulartis. Teori ini merupakan kebalikan dari teori Big Bang.
Teori kedua mengatakan bahwa alam semesta akan
terus mengembang tanpa batas. Akibatnya, galaksi-galaksi akan pecah, bintang
akan terbakar, dan seluruh benda akan tercerai berai. Pada akhirnya yang
tersisa di alam hanyalah lautan partikel.
Bahkan ada ilmuwan yang menjelaskan bahwa 10
triliun tahun dari sekarang, yang tersisa hanyalah seikit bintang raksasa
merah. Seribu triliun kemudian, yang tersisa hanyalah bintang katai putih.
Akhirnya, miliaran tahun kemudian, yang tersisa hanyalah partikel.
Yaah, terlepas dari benar tidaknya teori itu,
Kita semua harus percaya bahwa apa yang sudah dimulai pasti memiliki akhir.
Entah bagaimana prosesnya nanti, kita hanya harus percaya bahwa segala
sesuatunya pasti ada yang menciptakan.
Oke, sekin postinganku kali ini. Jangan lupa
comment ya.
No comments:
Post a Comment